Langsung ke konten utama

Buah Bile

yusuf tantowi,pohon bile, pohon langka, kaya khasiat, obat, Lombok, Lombok Utara, hiasan hotel
Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara.

SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU.

Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing.

Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain.

Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lombok, ada yang buahnya bisa dimakan. Oleh anak-anak kampong dipakai membuat ‘helm tentara’ sebagai tameng untuk bermain perang-perangan.

yusuf tantowi,pohon bile, pohon langka, kaya khasiat, obat, Lombok, Lombok Utara, hiasan hotel
Pohon bile salah satu pohon yang banyak ditanam dihalaman Hotel Mina, Tanjung, Lombok Utara.

Bagi orang Dompu, buahnya diolah menjadi obat berbagai jenis penyakit. Orang tua dikampung saya biasnya memilih buah bile yang sudah matang dan tua –isinya dibuang lalu dijadikan tempat menyimpan air minum, makanan dan lain-lain yang ditinggal dikebun-sawah. Buah yang tua dan kering sangat kuat dan bertahan lama seperti plastik.

Sebelum ada kocor yang terbuat dari besi, orang-orang tua dulu menyimpan air minum pakai buah bila yang sudah matang atau kering tadi. Pohon dan rantingnya yang kering tentu sering dipakai juga membuat pegangan pisau atau parang. Daun mudanya sangat disukai kambing sebagai pakannya.

Sayangkan buah kaya khasiat ini hanya cukup jadi latar selfiria dan penghias halaman hotel. Semoga ada upaya pelestarian, penelitian dan pembudidayaan dari para ilmuan supaya pohon dan buah-buah yang kini mulai langka ini bisa dilihat dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Salut pada pengelola Mina Tanjung Hotel yang secara khusus mendatangkan dan menanam pohon bile ini sebagai penghias halamanan hotelnya. Dengannya orang lahir ide dan kesempatan untuk selfi dengan pohon yang ternyata 'mengundang kembali' nostalgia masa kecil ini.[]



Komentar

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da