Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Kenangan Ketika Gus Dur Wafat

Susana pemakaman almarhum Gus Dur di Jombang (gambar : www.gusdurfiles.com) Ungkapan putri Gus Dur, Yeny Wahid tentang Gus Dur dalam sambutannya di kantor PBNU bisa jadi ‘isyarat’ akan wafatnya Gus Dur. Saya menginap (29/12) 2009 disebuah hotel yang berjarak hanya beberapa puluh meter dari kantor PBNU. Saya datang kekantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya untuk menghadiri launcing laporan akhir tahun kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) tahun 2009 yang disusun oleh The Wahid Institute (WI) . Saya ingat saat itu sedang heboh-hebohnya buku, “Gurita Cikias” yang menyoroti bisnis dan keluarga Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Buku itu ditulis oleh seorang wartawan, peneliti cum dosen, George Adi Condro. Saat memberikan sambutan Yeny Wahid selaku direktur Wahid Institute (WI), lembaga yang didirikan untuk meneruskan gagasan dan pikiran-pikiran Gus Dur – tentu mengulas tujuan dan makna strategis laporan KBB setiap tahunnya. Laporan itu bukan h

Menghadiri Ultah Terakhir Gus Dur

http://www.deviantart.com Dari mencicipi kue ulang tahun berbentuk masjid setinggi satu meter  sampai cerita Gus Dur hilang. SUATU hari saya menghadiri acara The Wahid Institute (WI) di Puncak, Bogor. Ternyata itu bertepatan dengan tanggal 4 Agustus 2009 –tanggal kelahiran KH.Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tak lama setelah sampai dilokasi acara, teman-teman dari WI mengajak kami untuk ikut ke Ciganjur. Katanya ada acara #UltahGusDur yang diberlangsung dikediamannya di Ciganjur. Dalam hati saya, ..wah ini kesempatan emas yang tidak banyak orang bisa mendapatkannya. Kapan lagi bertemu Gus Dur secara langsung – dirumahnya lagi. Kami pun berangkat bersama menggunakan satu mobil dengan para pejabat WI seperti Dr.Rumadi Ahmad (sekarang direktur PP Lakpesdam NU), Subhi Azhari dan Alamsyah M Djafar. Dari NTB saya dan Asrul Rahman, sekarang dosen dan ketua Lakpesdam NU Bima. Ikut juga teman-teman dari Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sesaat sebelum berangkat, s

Pohon Ajaib Bernama Silaturrahmi

foto shutterstock Kalau silaturrahmi itu diibaratkan sebuah pohon yang bisa mengahasilkan berbagai macam jenis buah. Kadang berbuah madu, kadang berbuah bisnis, berbuah kerjasama, pengetahuan baru, pengalalaman bahkan uang kes. Tak salah kalau silaturrahmi itu disebut ‘pohon ajaib’ yang bisa menghasilkan berbagai jenis buah yang bisa dinikmati. ‘Buahnya’ bukan saja bisa dinikmati oleh orang yang menanam tapi juga orang yang tidak ikut menanam. BEBERAPA waktu lalu saya menemui seorang teman dari Jakarta disebuah hotel di Mataram. Ia datang ke Mataram dalam rangka sebuah kegiatan dengan pemerintah daerah. Biasalah, kalau bertemu dengan teman-teman dari luar daerah pastilah mereka ingin tahu perkembangan daerah. Isu apa yang sedang berkembang dan lain sebagainya. Itu bisa menjadi ‘oleh-oleh pengetahuan’ yang bisa dibawa pulang. Saya suka pertemuan non formal seperti itu karena dari sana saya dapat menyerap, menggali berbagai informasi dan pengetahuan baru yang