Langsung ke konten utama

Dari Pelatihan Menulis Ke Agenda Pemetaan Potensi Desa

desa aikmel timur, milenial, penulisan,skill menulis, potensi desa, pemetaan desa, peningkatan kapasitas pemuda
Kegiatan sharing menulis, "Kiat Praktis Menulis di Media Sosial Gaya Milenial", Minggu, 10 Februari 20019 di Kantor Desa Aikmel Timur yang diikuti oleh generasi milenial Desa Aikmel Timur.

IDE awalnya hanya ingin membagi kiat-kiat menulis praktis dimedia sosial bagi teman-teman muda dikampung. Kita ingin mereka bisa membagi informasi dan cerita positif tentang desa. Mereka bisa membentuk citra positif tentang desa kalau sebagian mereka bisa menulis dan membagi informasi dan cerita positif tentang desa mereka. Apakah mereka tidak boleh menulis kritik? Tentu saja sangat boleh asalkan cara baik.

Saat ini hampir semua anak muda didesa mempunyai HP, baik yang masih sekolah atau tidak. Mereka yang melihat, mengalami dan merasakan denyut kehidupan dikampung. Kalau saja mereka bisa menulis dan membagikan berbagai hal tentang desanya tentu secara perlahan mendorong mencitakan masyarakat yang terbuka. Cuman masalahnya, tidak semua mereka biasa menyampaikan pikirannya melalui tulisan termasuk yang sedang atau sudah sekolah. Sebagian anak muda dikampung menganggap menulis adalah sesuatu yang sulit. Selain itu tentu jarang mencoba atau belajar menulis agak panjang. Menulis 2-3 paragraf saja dianggap sudah sulit.

desa aikmel timur, milenial, penulisan,skill menulis, potensi desa, pemetaan desa, peningkatan kapasitas pemuda
Anak muda punya kemauan dan waktu yang luas untuk belajar, meningkatkan kapasitas, keterampilan dan skill-nya. Salah satu tugas penting Pemdes memfasilitasi kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas anak muda berdasarkan kebutuhan dan perkembangan zaman. 

Untuk itu pada Minggu (10/2) lalu saya membagi beberapa kiat dan tips menulis mudah untuk kepentingan publikasi dimedia sosial. Kiat yang paling mudah tentu saja menggunakan pendekatan atau gaya menulis bebas (free writing). Menulis berdasarkan apa yang kita lihat, dengar, alami dan rasakan setiap hari. Apa yang kita lihat, alami, rasakan, pikirkan bahkan hasil analisis terhadap sesuatu adalah 'tambang' tema tulisan yang tidak pernah habisnya untuk ditulis. Semakin ditulis akan semakin luas dan dalam informasi yang kita dapatkan tentang apa yang kita tulis.

Gaya menulis bebas akan semakin lengkap kalau diperkuat dengan konsep atau pendekatan 'mengikat makna'. Metode mengikat makna ini saya dapat dari guru menulis, Ust.Hernowo Hasyim yang beberapa bulan lalu mendahului kita (mohon bacaan surat Al Fatihah untuk beliau). Menurut saya beliau seorang guru menulis yang sangat inspiratif. Gaya menulisnya enak dan renyah. Makanya puluhan buku tentang menulis dan pengembangan kapasitas personal yang ditulis sangat mudah dicerna dan ikuti.

desa aikmel timur, milenial, penulisan,skill menulis, potensi desa, pemetaan desa, peningkatan kapasitas pemuda
Kades dan sekdes sangat mengapresisasi karena bagian dari peningkatan kapasitas anak muda pertama yang berlangsung dikantor Desa Aikmel Timur.
Bagi teman-teman yang ingin belajar menulis bacalah buku-buku pak Hernowo. Jejak rekam, riwayat dan karya tulisnya sangat jelas. Setelah membagi kiat-kiat dasar menulis, saya tak lupa membagikan tips yang paling praktis menulis untuk media sosial. Tips itu kita sebut dengan TPS (Tulis, Publish dan Share). Dengan tips inilah kita nanti akan mengukur dan mengetahui bagaimana nasib sebuah tulisan dimedia sosial. Dapat komentar, like dan share berapa kali - pembacalah yang menentukan.

Setelah materi tersampaikan, selanjutnya praktek menulis pendek dengan tema, "Potensi Desa". Tema ini sangaja kita angkat sebagai bentuk promosi dan perkenalan potensi desa kepada publik. Selain karena potensi - potensi desa belum tergali tapi juga masih adanya kebingungan apa yang dimaksud dengan potensi desa? Potensi desa apa saja yang perlu terus dikembangkan?.

Ini pekerjaan mendesak dan jangka panjang yang harus diperhatikan oleh pemerintah Desa Aikmel Timur selaku 'desa usia muda' - hasil pemekaran dari Desa Aikmel. Bukankah fokus pengembangan desa saat ini setelah mengucurnya Alokasi Dana Desa (ADD), memparbaiki infrastruktur dan menggali /mengembangkan berbagai potensi ekonomi di desa. Kalau dua target itu gagal berapa pun besar ADD, bisa 'hangus' tanpa bekas.

generasi milenial, desa aikmel timur, milenial, penulisan,skill menulis, potensi desa, pemetaan desa, peningkatan kapasitas pemuda
Ini lah wajah-wajah milenial anak muda Desa Aikmel Timur. Ide, gagasan dan kiprah mereka akan mewarnai wajah Desa Aikmel Timur kedepan.
Tentu pendekatan setiap desa berbeda-beda. Salah satu pendekatan jangka panjang yang bisa pakai adakah dengan terus menerus melakukan peningkatan kapasitas, pelatihan kecakapan (skill) praktis kepada warga desa berdasarkan kebutuhan dan potensi yang ada.

Sambil menunggu peserta selesai menyelesaikan tugas menulis potensi desa, kami terlibat diskusi panjang dengan kepala desa Aikmel Timur, bapak Rasidi dan Sekdes, Zulkifli, S.Sos tentang berbagai potensi desa yang bisa dikembangkan kedepan. Karena dianggap menarek dan pentingnya tema ini diskusi pun sampai tengah malam, hanya diselingi sholat magrib dan makan malam bersama.

Dari sambutan dan diskusi dengan kepala desa bersama Sekdes terungkap bahwa kedua aparatur desa ini sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan menulis tersebut. Menurut mereka itu pertama kalinya muncul gagasan peningkatan kapasitas dari anak-anak muda.[]

Komentar

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb