Langsung ke konten utama

Inspirasi Dahsyat dari Habibie Afsyah

Inspirasi_dahsyat_habibie
Habibie Afsyah foto bersama ibunya dengan Manohara, Ust.Maulana dan Dedy Corbuzer sebagai host acara talk show Hitam Putih.

Inspirasi Dahsyat Dari Habibie - Usai berbuka puasa, saya melaksanakan sholat magrib. Setelah itu saya menghidupkan tv untuk menonton berita. Berhubung tv yang selalu menyajikan berita sedang disesaki oleh berbagai iklan - saya pun memilih chenel tv lain. Harapan saya, tontonan yang bukan saja menyuguhkan informasi atau hiburan melainkan yang bisa menggugah.

Perhatian saya terhenti ketika melihat talk show ‘Hitam Putih’ di Transt 7. Talk show yang dipandu Dedy Corbuzer itu menghadirkan tiga bintang tamu yang sangat berbeda. Berbeda latar belakang, propesi termasuk kisah hidup. Perbedaan mereka antara langit dan bumi.

Bintang tamu pertama seorang perempuan cantik. Badannya tinggi, gaya hidupnya pun tak kalah tinggi. Saya masih ingat, dalam sebuah episode ‘Hitam Putih’ kepada Dedy Corbuzer perempuan ini pernah mengaku memiliki banyak koleksi tas merek terkenal dari luar negeri. Mulai dari harga Rp. 100-500 juta. Bagi kita orang kebanyakan, untuk apa tas semahal itu.

Perempuan itu kini berpropesi sebagai model, bintang film dan konon sedang merintis bisnis parpum. Informasi tentang bisnis perempuan itu saya lihat dari berita infotainment. Ia juga itu pernah menghobohkan public tanah air oleh kisah perkawinannya dengan salah seorang pengeran dari negeri tetangga, Malaysia. Dialah Manohara Pinot.

Bintang tamu kedua, seorang ustazd nyentrik. Postur tubuhnya kecil, menggunakan topi hitam dan selendang yang selalu dilingkarkan dilehernya. Ceramahnya disukai oleh ibu-ibu dan remaja karena penyampaiannya lucu dan kocak. Bagi saya, isi ceramahnya biasa-biasa saja. Isinya malah ramai dengan celucon dan celetukan spontan.

Tapi kalau anda perhatikan pengajiannya, ia selalu mengajak jamaah mengakhiri pengajiannya dengan membaca do’a bersama-sama sambil menitikkan air mata. Tak jarang ada artis sebagai bintang tamu dalam pengajiannya. Setahu saya ia mulai dilirik stasiun tv untuk memberikan ceramah setelah rekaman ceramahnya beredar di internet. Dialah ustaz Maulana,yang berasal dari Sulawesi.

Tapi pembaca -bukan kecantikan Manohara dan kelucuan Ustaz Maulana yang ingin saya ceritakan disini. Yang membuat saya tergerak menulis cerita ini justru bintang tamu yang ketiga yang mengalami keterbatasan fisik. Ia datang bersama ibunya dengan menggunakan kursi roda. Di lihat secara fisik, pria yang duduk diatas kursi roda itu patut dikasihani dan diberikan pertolongan.

Tapi jangan salah. Dibalek keterbatasan fisik bintang tamu yang ketiga itu lahir inspirasi hidup yang luar biasa. Jujur saja, muka saya terasa ditonjok. Saya yang sehat secara fisik belum bisa mendapatkan pendapatan sebesar itu dan prestasi seperti dia. Inilah salah satu alasan kenapa saya membagi kisah hidupnya kepada pembaca.

Sejak kecil ia mengidap penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Kaki dan tangannya lemas. Praktis tidak bisa dipergunakan berjalan atau mengambil sesuatu. Kepada penonton, ibunya menuturkan bahwa seorang dokter bahkan pernah mengatakan sang anak paling lama akan bisa bertahan hidup umur 20 tahun. Tapi hidup yang mengantur Tuhan, bukan dokter kata ibunya. “Kini dia malah memasuki usia 25 tahun” tambah ibunya.

Dari kursi roda ia mulai menginspirasi banyak orang. Tepatnya ketika ia sukses mendapatkan income puluhan juta dari internet marketing. Buah ketekunannya-ia mendapatkan income sampai Rp.45 juta dari mengelola blog. Pendapatan sebesar itu tentu sangat luar biasa ditengah keterbatasan fisik. Orang normal dan sehat saja sangat sulit mendapatkan gaji sebesar itu.

Tidak ingin menikmati pendapatan puluhan juta sendiri, ia kemudian membuat yayasan dengan menggunakan namanya sendiri. Yayasan itu dibentuk dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada orang lain, khususnya yang memiliki keterbatasan fisik. Salah satu caranya dengan memperkenalkan internet marketing kepada masyarakat luas. Idenya mendirikan yayasan itu pun sukses memancing banyak orang untuk mendalami internet marketing.

Kisah hidupnya yang inspiratif tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul, “Kekurangan adalah Kekuatan Saya”. Tidak cukup dengan itu, ia pun berkolaborasi dengan ibunya menulis sebuah buku dengan judul, “Surga Buat Habibie”. Kedua buku itu belakangan mengalami cetak ulang berkali-kali alias best seller. Itu artinya banyak pembaca ter motivasi dan ter inspirasi dari kisah hidup Habibie dan ibunya.

Mungkin dengan keterbatasan fisik, karya dan sikapnya yang mau berbagi itu yang membuat para juri Freedom Institute memberinya penghargaan bergengsi. Kalau tidak salah dua malam yang lalu ia mendapatkan penghargaan Bakri Aword 2012 dari Freedom Institute – sebuah lembaga yang didirikan oleh keluarga konglomerat Ahmad Bakri. Dengan pengahargaan itu ia berhak mendapatkan tabungan puluhan juta rupiah dari Freedom Institute.

Dialah pribadi luar biasa dan inspiratif bernama Habibie Habsyah. Anak muda yang menghabiskan waktunya diatas kursi dan bermain internet. Kesuksesan Habibie tentu tidak lepas dari peran ibundanya dalam mengasuhnya sejak kecil. Ia mengaku, sejak kecil ingin menjadi pribadi yang sukses dan dahsyat. Untuk itu ia juga selalu berdo’a agar anaknya juga sukses.

Meski begitu ia memaklumi kondisi anaknya yang terbatas secara fisik –tentu tidak bisa bersekolah. Untuk itu, ia berusaha mengarahkan anaknya bisa sukses tanpa menggunakan ijazah. Sampai pada suatu hari ia memperkenalkan anaknya dengan internet marketing. “Kini tagannya tangan saya. Kakinya, kaki saya juga” katanya meyakinkan penonton.

Pembaca, ini lah kisah inspiratif anak manusia yang sangat inspiratif. Untuk itu perlu diceritakan, direkam, ditulis dan dijadikan motivasi sebagai pemompa semangat hidup. Itulah Inspirasi Dahsyat dari Habibie  yang saya dapatkan usai buka puasa dan sholat magrib diujung bulan Ramadhan. Di akhir acara Dedy Corbuzer mengatakan,“Kesuksesan bisa diraih oleh orang yang terus berjuang. Kegagalan terjadi ketika kita berhenti untuk berjuang”. Kata penutup yang makyus dan mengena. Semoga cerita inspiratif Habibie dan ibunya bisa melipat gandakan semangat kita untuk terus ter motivasi menjadi pribadi dahsyat. **


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti