Langsung ke konten utama

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

yusuf tantowi, pengalaman mestakung, kejadian mestakung, memanggil mestakung, mengundang mestakung, yohanes surya, taman bunga, sembalun
Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur
Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung.

Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram.

Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian dalam. Supaya tidak lama antri disana pikir saya. Maklum setiap malam pengunjung rumah sakit swasta tersebut selalu ramai. Maka kalau tidak mau antri lama lekas-lekas daftar. Setelah memegang nomor pendaftaran, kami memutuskan berangkat setelah sholat Isya yang nanti akan diantar oleh saudara ipar.

Ketika berada didalam mobil, saya minta kepada saudara ipar itu untuk nanti berhenti di ATM (automatic teller machine). Saya lalu di pom bensin Dasan Cermen, Mataram yang bersebelahan dengan Rumah Sakit Umum Propinsi NTB. Setelah berada dibilik mesin ATM, saya baru ingat – oh ya kemarin saya sempat lupa pin ATM dan gagal mengambil uang. Tapi, saya masih punya kesempatan satu kali lagi sebelum ATM saya diblokir oleh bank. Saya pun mencoba mengingat-ingat nomor PIN saya. Setelah memencet enam angka, eee, salah lagi. Rekening pun diblokir. Dan akan bisa dibuka kalau diurus dikantor bank bersangkutan.

taman bunga, sembalun, pengalaman mestakung, kejadian mestakung, memanggil mestakung, mengundang mestakung, yohanes surya, semesta mendukung
Bersama teman-teman di taman bunga, Sembalun, Lombok Timur (2006)
Di ruang masin ATM saya membatin, wah bagaimana ini masak saya harus balek kerumah dan batal berobat hanya karena tidak membawa uang. Malam itu serupiah pun tidak ada uang didompet. Saya lalu keluar menuju mobil dan langsung menodong istri saya yang masih duduk didalam mobil.

“Mama bawa uang ya, ATM saya diblokir, lupa pin” kata saya.

“Saya juga tidak bawa” tukasnya.

Waduh bagaimana ini pikir saya. Situasi kritis menimpa saya saat itu. Tidak nampak memang secara fisik namun didalam kepala berputar berbagai pikiran.

Saya berusaha tetap tenang sambil terus berpikir solusi. Sambil menyetir mobil, tiba-tiba saudara ipar itu bilang bahwa dia bawa uang satu juta. Saya bisa pinjam dulu nanti dirumah akan saya ganti. Alhamdulillah, mestakung (semesta mendukung) terjadi. Dalam waktu beberapa menit saja solusi hadir disaat saya sangat membutuhkan. Terima kasih Ya Allah.

Pengalaman mestakung yang lain saya alami tahun 2009, bisa baca disini
***
Dalam hidup, ternyata mestakung sering hadir menemui kita. Dikala kita dalam kondisi kritis, tidak tahu mau melakukan apa, mentok - ia datang membawakan kita solusi terhadap berbagai masalah yang sedang kita hadapi. Prof.Yohanes Surya, P.hD – ilmuan fisika yang pertama kali mempopulerkan istilah semesta mendukung (mestakung) menjelaskan bahwa mestakung terjadi ketika kita berada dalam titik kritis. Titik dimana kita telah melakukan berbagai upaya untuk menggapai apa yang kita inginkan. Pada titik kritis itu lah, semesta akan membukakan jalan dan mendukung apa yang benar-benar kita inginkan dan mimpikan.

hutan lindung, taman bunga, sembalun, pengalaman mestakung, kejadian mestakung, memanggil mestakung, mengundang mestakung, yohanes surya, semesta mendukung
Istirahat dijalan yang dikelilingi oleh hutan lebat nan sejuk sebelum sampai Sembalun.
Satu contoh mestakung yang sangat mudah dipahami adalah ketika kita dikejar anjing galak secara tiba-tiba. Seketika kita akan mengerahkan segala upaya untuk lari menghindar. Tembok didepan kita pun kita lompati. Dalam kondisi terdesak itu tenaga dan pikiran kita kerahkan supaya kita tidak digigit oleh anjing tersbut. Pada hal kalau bukan situasi dikejar anjing belum tentu kita berani melompt tembok setinggi itu. Kondisi kritis itulah yang disebut mestakung.

Yohanes Surya sangat percaya, mestakung bisa dipanggil atau diminta datang. Hal itu berdasarkan pengalaman dan telah ia buktikan selama bertahun-tahun ketika membimbing anak-anak Indonesia mengikuti berbagai kejuaraan Olimpiade Fisika Internasional atau antar negara asia. Berkat mestakung juga ia telah berhasil mengantarkan anak-anak muda Indonesia menjadi juara dunia olimpiade fisika yang menyebabkan Indonesia semakin diperhitungkan oleh dunia internasional. Kini anak-anak didikannya bukan hanya berhasil mendapatkan beasiswa diberbagai kampus hebat dunia tapi juga sebagian telah menjadi profesor dan ilmuan ditempat mereka belajar mereka.

Pada buku “Mestakung : Rahasia Sukses Juara Dunia Olimpiade Fisika” terbitan Hikmah 2006 (Mizan Group) - Yohanes Surya mengurai secara detail bagaimana mestakung terjadi. Di lengkapi dengan berbagai contoh kejadian yang ia sendiri serta yang pernah dialami oleh tokoh-tokoh besar. Di tulis dengan gaya bercerita (bertutur) yang to the point membuat kita mudah memahami. Saya saja menyelesaikan buku ini hanya dua jam saja. Selain kecil dan tipis, buku ini memang ditulis berdasarkan pengalaman empiris penulisnya. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca oleh anak-anak muda. Saya sendiri sudah lama punya buku ini yang saya copy dari perpustakaan daerah.

buku mestakung, pengalaman mestakung, kejadian mestakung, memanggil mestakung, mengundang mestakung, yohanes surya, semesta mendukung
Buku Mestakung yang saya copy dari perpustakaan daerah propinsi NTB
Dalam buku itu dijelaskan tiga hal yang bisa merangsang (hukum) terjadinya mestakung yaitu Kritis, Langkah dan Tekun (Krilangkun). Pada kondisi kritis kepala akan berpikir keras untuk mencari ide agar apa yang kita inginkan tercapai. Untuk mencapai apa yang kita inginkan tentu kita mesti berani melangkah, mencari cara, jalan atau strategi. Ketekunan sangat dibutuhkan sebagai wujud kesungguhan terhadap apa yang kita inginkan. Sederhana dan sesingkat itu rumus untuk ‘memanggil’ mestakung dalam hidup kita.

Karenanya ia menyarankan, bila ingin mestakung selalu bersama kita, selalu hadir memberikan keajaiban dalam hidup kita. Bisa membalek kemustahilan menjadi mungkin. Memutar kegagalan menjadi kemenangan, ia menekankan tidak boleh ada kata menyerah, gagal dan tidak mungkin. Kalau mudah menyerah, terus merasa gagal dan menganggap apa yang ingin diraih itu tidak mungkin, maka mestakung akan sulit mendekat dengan kita.

Bila tiga hal itu kita lakukan, maka alam semesta akan mendukung semua apa yang kita inginkan. Entah itu ingin mendapatkan beasiswa, ingin memiliki mobil, rumah, gaji tinggi dan lain sebagainya. Ini persis dengan apa yang dikatakan Paulo Coleho,“Jika kamu sungguh-sungguh memimpikan sesuatu, alam semestakan akan berkonspirasi mewujudkan mimpimu”. Pesan yang sangat indah dan insipratif sekali.

Setelah mengalami berbagai kejadian mestakung dalam hidupnya, Yohanes Surya sangat percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya mungkin asal ada kemauan, tekun, tidak mudah menyerah. Begitu juga tidak ada yang namanya anak bodoh. Yang ada, mereka belum mendapatkan cara belajar tepat dan guru yang mengajar mereka secara profesional. Jadi anak yang paling bodoh pun bisa dibentuk menjadi genius bila cara mengajar yang benar dan guru yang tahu cara menggali potensi seorang anak.

Bagaimana, anda punya pengalaman hidup menemukan mestakung, ada baiknya anda bagi agar bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. []


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti