ilustrasi by northstartravelmedia.com |
Satu minggu kemudian honor saya dikirim via rekening. Saat itu honor satu opini Rp.125.000. Walau nilainya tidak besar, girangnya bukan main. Saya ingat, biaya mentraktir teman-teman makan soto itu melebihi honor yang saya terima dari Bali Post. Itu artinya, saya nombok.
Hal itu masih sering saya ceritakan kepada teman-teman khususnya ketika memberikan pelatihan menulis yang pesertanya butuh motivasi untuk menulis. Kepada adek-adek siswa dan mahasiswa, cerita itu sering saya bagi-bagi. Bukan besarnya yang patut dibanggakan tapi kisahnya dan untuk apa honor itu dipergunakan.
Sama halnya ketika orang sering menceritakan cinta pertama atau pacar pertamanya. Setiap orang pasti memiliki cerita dan pengalaman yang berbeda-beda akan cinta atau pacar pertamanya. Ada yang berakhir romantis, tidak sedikit yang berujung tragis. Dalam urusan ini saya tentu berharap akan mendapatkan pengalaman dan pendapatan yang sangat romantis. Do’akan ya sobat.
Pembaca, pengalaman ini mengajarkan saya sebuah pelajaran berharga. Pelajaran itu bernama usaha dan investasi. Dari sana saya belajar, kalau ingin mendapatkan bonus maka berusahalah. Kalau tidak ingin dapat, ya tidak usah berusaha. Diam saja dan puaslah dengan ketakutan kita untuk mencoba. Karena segala sesuatu itu akan terang benderang, kalau sudah dicoba. Tidak cukup hanya untuk dibayangkan sesuai persepsi dan apa yang kita dengar dari orang lain.
Kalau ingin mendapatkan bonus, ya berinvestasilah. Bahasa lainnya, nabunglah. Baik itu pendapatan kita, waktu, tenaga, keterampilan, jaringan atau produktivitas selagi masih sehat. Jadi untuk berinvestasi itu bukan semata berbentuk uang tapi apa saja yang kita miliki bisa diinvestasikan. Tinggal ditunggu saja setelah beberapa waktu, buahnya sudah bisa petik. Terserah, buah itu mau dikonsumsi sendiri atau dijual. Hak anda.
Saya pernah membaca seorang ahli managemen mengatakan, saya lupa namnya - Bonus itu pertanda awal sukses. Langkah pertama menuju tangga sukses karir dan sukses financial. Dia beralasan bahwa bonus itu bagian dari penghargaan terhadap kinerja seseorang. Orang mendapatkan bonus karena dia bekerja keras, bukan sebaleknya. Bonus juga bertanda loyalitas. Loyalitas terhadap pekerjaan yang dia kerjakan. Pendapat ini ada benarnya dan bisa dibuktikan.
Trus bagaimana caranya agar mendapatkan bonus dari asuransi? Tentu ada prosedur dan caranya. “Ada ilmunya” kata orang tua kalau kita tanya urusan tertentu. Yang jelas -ilmunya itu ilmu baik bukan ilmu jahat dengan cara menipu atau membohongi orang. Dengan begitu, hasilnya ditanggung halal dan menyenangkan. Kalau demikian adanya, apakah anda tidak tertarek?
Komentar
Posting Komentar