Langsung ke konten utama

Semangat Santri Sirajul Huda Membaca Untuk Menulis



Ahad (4/3) lalu saya diundang kembali membagi pengalaman, kiat dan motivasi menulis bagi santri-santri Ponpes Sirajul Huda, Paok Dandak, Desa Durian, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah. Selain karena pengundangnya Ahmad Jumaili, hal lain yang membuat saya semangat datang kesana karena tema dan tempatnya.

Temannya cukup menarek,”Melejitkan Potensi Diri : Membaca untuk Menulis”. Apa itu membaca dan menulis ? bagaimana pengertian membaca dan menulis yang mudah, tidak ribet dengan definisi panjang ? Bagaimana sih membaca yang menghasilkan tulisan ? Apa yang dilakukan orang setelah membaca akan bisa menghasilkan tulisan ? Pertenyaan-pertanyaan itu yang menuntun saya dating kesana. Tentu saja tak lupa juga dibahas kiat-kiat mengusir rasa ngantuk, bosan, males ketika membaca dan menulis.

Bagi saya membaca dan menulis itu dua paket yang saling melengkapi. Ibarat dua keping mata uang logam. Membaca akan jauh lebih bermakna manakala hasil bacaan kita ditulis. Tentu yang saya maksud disini bukan memindahkan apa yang telah ditulis dari sumber bacaan. Namun bagaimana kita menangkap, mengikat dan memberi makna secara tertulis apa yang telah kita baca itu.

Membaca bukan hanya sekedar tahu tapi membaca untuk memahami, mendalami bahkan bila perlu mengkritisi kalau memang ada hal-hal yang tidak kita setujui dalam tulisan yang kita baca tersebut. Kalau kita ibaratkan membaca itu ‘betina’ dan menulis itu ‘jantan’, maka mengawinkan keduanya tentu tujuannya supaya menghasilkan anak. Dan anak yang kita maksud disini berupa karya.

Bila semangat membaca untuk menulis ini digabungkan, dikawinkan – tentu kita berharap santri-santri bukan hanya suka membaca, mampu mengatasi kendala-kendala dalam membaca dan menulis. Membaca menulis secara bersamaan atau tepatnya membaca menulis secara beriringan. Setelah membaca ia mendapatkan gagasan, ide atau inspirasi menulis.



Lebih maju dari itu bagaimana membaca-menulis menjadi kebiasaan (habbit) dalam dirinya. Membaca-menulis akan menjadi kebutuhan bagi dirinya. Entah untuk mengekspresikan diri, menyampaikan pikiran dan gagasan termasuk skill untuk mendapatkan penghasilan.

Kalau saja menulis dan membaca bisa dilakukan secara kontinyu, saya percaya potensi diri mereka akan nampak melalui tulisan-tulisan yang mereka buat. Kemampuan, keahlian, kompetensi, kegemaran dan focus yang ia tekuni akan dibaca oleh banyak orang melalui tulisan-tulisannya. Kemampuan membaca-menulis pun akan membantu, mempermudah dan meningkatkan produktivitas proses belajar mereka.

Bukankah masa-masa nyantri, mondok dan sekolah masa-sama emas untuk menata mimpi masa depan. Banyak cerita-cerita pahit, manis, asem, manis, indah akan kita alami selama masa-masa itu. Sayang kalau tidak dituliskan dan diabadikan. Fasilitas dan sarana untuk melakukan hal itu sekarang tersedia luas. Asalkan ada keinginan dan kemauan.

Hal-hal inilah yang kami maksud melejitkan potensi diri melalui aktivitas membaca – menulis. Saya percaya mereka punya potensi dan semangat yang besar manakala diberikan ruang, dorongan dan fasilitas untuk mereka mengeksplorasi ide-idenya. Tentu banyak hal yang saya sampaikan disana tidak tergambar dan terurai dalam tulisan ini.

Dan setiap memberikan motivasi membaca dan menulis, saya selalu melengkapinya dengan praktek. Pertemuan yang lalu walau setengah hari, mereka juga mendapatkan kesempatan untuk praktek. Mereka saya minta praktek menulis dengan alat yang mereka miliki. Kalau yang punya hp, menulis dengan hp. Kalau yang bawa leptop tentu mengerjakannya dengan leptop. Bagi yang tidak punya tentu menulis pakai buku. Hasilnya kemudian dilangsung diposting dihalaman facebook masing-masing.



Untuk tema tulisan, saya membagikan mereka 3 pilihan tema. Mau nulis tentang buku yang telah dibaca, pelaksanaan kegiatan itu dan kondisi alam persawahan dan perdesaan tempat mereka. Dari sana lalu lahir beberapa tulisan, “Terbakarnya Surban Maulana Syekh” oleh Putri Nms, “Renungan Malamku’ oleh Dina Farida, “Berugak Buku Sirajul Huda” oleh Safa Ria Ningsih, “Belajar dari Rumpun Padi” oleh Mukmin, Lalu ada tulisan “Anak Yang di Tinggal Ibu dan Bapak” oleh M. Abdul Majid, “Kenangan Dalam Perpisahan” oleh Uswatun Hasanah (Ann Uswa), “Tokoh Pak Ucup” oleh Halun Abdul Wali (Ali Eboy), “Pertemuan Singkat Membuatku Baper” oleh Hesti Nurul Mayanti (Hesty).

Selesai kegiatan mereka mulai inbok saya via FB untuk minta datang kembali menyemangati mereka. Selain bertanya mereka juga berencana mau menulis catatan harian selaku santri. Tentu saja saya senang mendengarnya. Saya bilang kepada mereka,“Tetaplah menulis. Jangan menyerah dengan kendala-kendala kecil yang kalian hadapi. Itu tidak seberapanya dengan manfaat besar yang kalian dapatkan. Persis seperti balon yang menerbangkan beban yang saya ceritakan kembali. Kalau kalian bisa mengalahkan kendala-kendala kecil itu, yakinlah kalian akan terbang tinggi dimasa yang akan datang”

“Menulislah hal-hal yang positif, bukan hal-hal cengeng dan lebay. Tunjukkan diri kalian yang optimis dan semangat meraih masa depan yang lebih baik dari sekarang. Kalian punya kesempatan yang sama dengan orang lain untuk maju. Tempat kalian belajar saat ini sudah tepat. Pesantren yang memadukan ilmu-ilmu agama yang memadukan ilmu-ilmu sosial. Memadukann skill untuk hidup didunia, dann investasi di aherat”.


Kalian ingatkan pesan Lintang kepada sahabatnya Arai dalam novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata yang saya ceritakan saat itu “Satu-satunya hal berharga yang dimiliki orang miskin seperti kita adalah mimpi Arai, maka perjuangkan lah mimpi kita” kata Lintang kepada sahabatnya Arai.

Dalam kisah Laskar Pelangi tokoh Lintang dikisahkan memang tidak bisa melanjutkan cita-citanya kuliah dan keliling Eropa karena ia harus menjaga dan membesarkan adek-adeknya setelah ditinggal melaut oleh ayahnya. Namun sahabatnya Arai akhirnya berhasil kuliah di Eropa. Sebuah pembelajaran menarek.

Penyemangat kedua saya datang kesana, keberadaan “Berugak Buku” lain kali saya tulis. []

#BBWeekendForum
#MenulisUntukMembaca
#BBWritingAcademy
#SMKISirajulHuda
#BerugakBuku

Komentar

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb