Langsung ke konten utama

2 Kiat Produktif Menulis Tanpa Berpikir

 2 Kiat Produktif Menulis Tanpa Berpikir, yusuf tantowi, menulis bebas, free writing, menulis kreatif, berugak buku, sirajul huda
Sharing kiat-kiat menulis bebas (free writing) di Berugak Buku di Pondok Pesantren Sirajul Huda, Poak Dandak, Janapria, Lombok Tengah, Maret 2018  

2 Kiat Produktif Menulis Tanpa Berpikir Umumnya kita berpandangan ketika menulis itu harus menggerahkan daya untuk berpikir serius. Tanpa berpikir serius seseorang tidak mungkin bisa menulis tulisan yang baik. Tanpa melalui proses berpikir serius, sebuah tulisan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pendapat seperti itu sudah tertanam kuat dibenak kita. Kalau ada yang membantah anggapan itu bisa jadi dianggap sedang mengigau.

Tapi menurut saya, bila cara berpikir umum (konvensional) kita tidak bisa menemukan jalan baru (solusi) dari problem yang kita hadapai, ada baiknya kita mencoba berpikir terbalek. Ini memang tidak lazim tapi demi menemukan jalan keluar, sah saja kita lakukan untuk memecah kebuntuan. Tidak ada salahnya pandangan halayak umum itu mulai kita rubah untuk meningkatkan produktifitas menulis.

Ketika menulis memang terjadi proses berpikir. Kalau tidak berpikir, ya tidak menulis. Aktivifitas menulis itu sendiri bagian dari kerja-kerja berpikir. Namun kalau menulis tulisan tidak jalan, tetap macet (writer block) –maka sebaiknya kita meninggalkan kebiasaan menulis sambil berpikir. Berpikir serius yang saya maksud, berpikir yang memeras pikiran. Pada hal menulis itu bukan saja berpikir tapi dilakukan.

Bukankah problem utama yang kita hadapi dalam menulis adalah diri kita, bukan orang lain. Dalam menulis waktu kita tersita untuk berpikir dan berpikir sehingga kita terhamat untuk menulis. Kenapa waktu yang banyak itu tidak kita manfaatkan untuk menulis apa saja yang ada dan muncul dibenak kita untuk kita tulis, tumpahkan, habiskan sampai tidak ada yang tersisa.

Terlalu banyak berpikir membuat kita cepat lelah dan jenuh menulis. Ini meyebabkan kita kurang produktif memanfaatkan waktu. Kita juga kalah produktif mengeluarkan karya dengan orang-orang biasa yang tidak banyak bicara dan tidak banyak berpikir.

Bisa jadi selama ini produktifitas kita terhambat oleh diri kita yang terlalu lama berpikir. Pergerakan tangan kita menjadi lamban dan tidak tidak gesit bergerak melahirkan karya-karya baru. Pada hal ‘bahan baku’ yang bisa kita oleh menjadi tulisan sudah tersedia pada diri kita dan lingkungan sekitar kita untuk ditulis.

Kita terlalu asyik berwacana dan berdebat dari pada asyik menelurkan karya baru. Jangan sampai banyak berdebat dan banyak berwacana itu kita anggap sebagai karya atau prestasi. Beda kalau dari berdebat atau berwacana itu mendorong kita memproduksi karya-karya baru. Untuk itu ada baiknya kita mulai memeriksa asumsi-asumsi kita yang salah dalam menulis.

 2 Kiat Produktif Menulis Tanpa Berpikir, yusuf tantowi, menulis bebas, free writing, menulis kreatif, berugak buku, sirajul huda
Dalam sharing menulis bebas (free writing) oleh komunitas Berugak Buku ini juga dilakukan praktek dan publikasi langsung menulis bebas.   





Lalu bagaimana cara menulis tanpa berpikir ?

Pertama, ketika menulis buanglah jauh-jauh berbagai macam-macam pikiran yang ada dibenak kita.Tulis saja apa yang ingin kita tulis. Jangan berpikir tulisan kita disukai atau tidak oleh orang lain. Tanda kita berpikir sambil menulis –kita masih memikirkan apakah tulisan kita sudah bagus, disukai orang dan berbagai macam pikiran lainnya.

Kedua, hindari menulis diluar tema yang kita tulis. Karena kalau kita menulis apa yang kita pikirkan – bukan hanya membuat tulisan macet tapi juga akan melebar kemana-mana. Dan salah satu ciri orang menulis sambil berpikir itu tulisannya akan melebar dan tidak fokus.

Biarlah nanti pembaca yang menilai dan berpikir tentang isi tulisan kita. Manfaatnya bisa mempercepat dan menghemat waktu kita menulis. biarkan nanti pembaca yang memikirkan dan menganalisa tulisan kita.

Bukankah maksud anda menulis demikian – menulis supaya gagasan dan pikiran anda bisa merangsang pembaca untuk berpikir dan berkreasi. Siapkan anda mempraktekkan 2 Kiat Produktif Menulis Tanpa Berpikir ini ? []


NB : ini tulisan lama saya pernah diterbitkan oleh pengelola web ini DISINI

Komentar

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti