Langsung ke konten utama

Gerakan Islam Nusantara Berkemajuan

majalah Aula, edisi Mei 2018, NU-Muhammadiyah, Islam Nusantara, Islam Berkemajuan, gerakan dakwah, Mencairkan Ketegangan Kultural,
Majalah AULA edisi Mei 2018, "NU-Muhammadiyah : Mencairkan Ketegangan Kultural"

Nahdlatul Ulama (NU) membrending gerakan sosial dan dakwah keagamaannya dengan sebutan 'Islam Nusantara'. Istilah ini bukan istilah baru, tapi sekarang dipertegas dan diperkuat dalam gerakan dakwah dan pemberdayaan ummat. Tentunya saja itu digali dan diperas dari modal sosial dan ciri khas peham Aswaja NU sebagaimana diajarkan oleh walisongo, ulama dan kyai-kyai Nusantara.

Hal yang sama dilakukan oleh Ormas Muhamadiyah yang membuat tagline, 'Islam Berkemajuan'. Ini juga diharapkan sebagai spirit dan gerakan Islam yang mengutamakan kemajuan bagi warga Muhamadiyah. Tentu spirit kemajuan itu diharapkan akan menjadi semangat dan motivasi untuk terus berkarya meraih berbagai kemajuan ditengah persaingan global.

Penggunaan istilah Islam dalam spirit dua Ormas Islam ini bukan berarti akan membuat atau melahirkan corak, ajaran atau agama Islam model baru. Sebaleknya malah akan memperkuat dan mempromosikan ajaran Islam rahmatan lil alamin yang bersumber dari Al Qur'an dan hadis Nabi Muhammad.

Bangsa ini beruntung memiliki 2 ormas besar ini sehingga patut didukung oleh anak-anak bangsa. Sebagai tiang penyangga utama untuhnya NKRI. Kalau masih ada yang sinis dengan penamaan itu perlu belajar dan ngaji secara benar dan pada guru yang benar.

Bagi NU sendiri, gerakan Islam Nusantara menjadi salah satu strategi menangkal virus konservatisme dan radikalisme kelompok beragama di Indonesia. Bagi ulama-ulama NU, cara beragama yang konservatif dan radikal itu bukan hanya salah, sesat tapi juga berpotensi memecah belah kesatuan dan keutuhan NKRI. Hubbul wathon minal iman (cinta bangsa /negara bagian dari iman).

Saya percaya, spirit, visi dan gerakan Islam Nusantara Berkemajuan yang didakwahkan oleh NU-Muhammadiyah akan memberikan warna, corak dan menentukan masa depan umat Islam Indonesia dan dunia kedepan.
majalah Aula, edisi Mei 2018, NU-Muhammadiyah, Islam Nusantara, Islam Berkemajuan, gerakan dakwah, Mencairkan Ketegangan Kultural,
Daftar isi Majalah AULA edisi Mei 2018
Bacaan kita akan menentukan pemahaman dan idelogi serta kelompok keagamaan mana kita berjamaah. Membaca dan berlangganan majalah AULA salah satu cara belajar dan menjaga keluarga kita dari berbagai upaya penyusupan ideologi sesat radikalisme dan terorisme. Dengan begitu insya allah kita akan bisa membedakan maana emas dan mana loyang. Mana Islam dan mana orang yang mengatasnamakan Islam.

Sahabat ingin tahu dan ingin tambah wawasan Islam ramah bukan marah, Islam Nusantara Berkemajuan akan diulas setiap edisi Majalah AULA, hanya 30 ribu. Terbit setiap bulan. Silahkan teman-teman yang mau berlangganan majalah AULA per edisi atau setiap bulan yang tinggal disekitar Mataram dan Lombok Barat hubungi no WA ini 08175732513.[]

Komentar

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti