Langsung ke konten utama

Akademi Berbagi Lombok Bocorkan Isi Buku Saya

menulis_bebas_akademi_berbagi_lombok
Saya menggunakan baju batik ketika menjelaskan "Menulis Bebas"
Minggu (5/5) siang, saya diminta oleh teman-teman Akademi Berbagi (Akber) Lombok untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang menulis. Temanya sudah biasa saya bawa, “Menulis Bebas (Free Writing)”. Tema ini memang tema yang paling saya sukai kalau diminta bicara tentang menulis. Dan saya paling tidak bisa menolak kalau diminta berbagi pengalaman menulis. Asal badan sehat dan ada kesempatan. Oke.

Pada kesempatan itu saya ‘dipaksa membocorkan’ isi buku yang sedang saya tulis. Jadi pertemuan itu adalah pertemuan langka, dimana ada seorang penulis yang dipaksa membocorkan isi bukunya. Apakah tidak langka itu namanya he..he..? Dan isinya juga tidak jauh-jauh tentang menulis. Calon buku saya yang ketiga ini saya beri judul, “Sukses Menulis Tanpa Henti –Kiat Praktis Belajar Menulis Bagi Pemula”. Buku ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya menulis selama ini. Baik menulis berita, artikel atau buku. Saya berharap buku ini nantinya menambah koleksi dan referensi pembaca yang membutuhkan kiat-kiat praktis dalam menulis. Do’akan ya pembaca biar cepat klar.

Intinya, ada 5 poin yang saya sampaikan bila kita ingin menulis itu lancar dan mengasyikan. Pertama, Pikiran. Ketika mulai menulis, pikiran harus liar dan merdeka. Liar – kondisikan pikiran terus mencari dan tidak cepat berhenti untuk mencari jawaban. Merdeka –letakkan pikiran kita dalam kondisi bebas, tidak terpenjara dan tidak menulis berdasarkan aturan-aturan bahasa yang bisa mengikat.

Kedua, Menulislah gaya personal. Gaya personal yang dimaksud, masukkan kata aku atau saya dalam tulisan kita. Dan untuk mempermudah menulis gaya personal, tulislah tema-tema yang berangkat dari pengalaman sehari-hari. Baik pengalaman yang menyenangkan, mengharukan, menjengkelkan atau pengalaman lucu, kocak dan penuh dengan humor.

Ketiga, Tema. Pilih tema yang dekat dan kita kuasai. Jangan dulu tulis tema yang tidak bisa kita jangkau baik secara imaginasi maupun data. Tulislah tema yang kita pahami bukan atas pemahaman dari orang lain. Nah kemampuan memilih tema ini bukan hanya mempermudah kita menulis tapi juga sangat menentukankan kesuksesan kita dalam menyelesaikan tulisan sampai titik terakhir.

Keempat, Pisah kegiatan menulis dan mengedit. Kenapa dipisah ? Ya karena itu dua aktivitas yang berbeda. Kalau dua aktivitas yang berbeda digabung, bisa rancu dan tidak karuan. Bukankah menulis itu mengeluarkan, menumpahkan dan menghabiskan. Sedangkan mengedit itu menata, mengatur dan menyesuaikan –mana susunan kalimat yang tepat, mana diksi yang kurang jelas dan lain sebagainya. Makanya orang menyebut penulis dan editor.

Kelima, sediakan wadah penampung. Seorang penulis harus memiliki wadah atau tempat menampung semua tulisannya. Ini bukan hanya untuk kepentingan pengarsipan tapi juga supaya mudah diakses dan dibaca oleh pembaca. Pilihan wadahnya sekarang banyak, terserah mau yang cetak atau online. Wadahnya bisa melalui koran, majalah, buku, buletin dll. Online, bisa blog, twitter, facebook dan lain sebagainya. Dan media sosial seperti internet, distribusi dan promosinya sangat mudah. Hanya melalui ketikan tangan dan klikan mouse kamputer.

Demikian, ponter-pointer dari penyampaian saya pada acara Kelas Menulis Bebas Akademi Berbagi Lombok yang berlangsung di Kedai Hotspot dan Cafe, Kakalek, Mataram. Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan tanya jawab dan praktek menulis bebas diblog masing-masing. Hasilnya sudah bisa kita lihat.

Menurut Jely, salah seorang inisiator Akber Lombok – pertemuan itu adalah pertemuan yang ke-3 dari Akber Lombok yang sebelumnya sudah berlangsung di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Selain saya, hadir dalam pertemuan tersebut Achmad Jumaily (Lombok Tengah), Ahyar Rosyidi (Mataram), Turmuzi (Mataram), Fathul Rahman (Mataram), Mahsus Khair (KSB), M.Saleh (Lombok Timur) dan Muhammad Baehaqi (Lombok Tengah). Saya berharap pada Akber berikutnya persiapan dan pesertanya lebih baik.

Komentar

  1. luar biasa tulisan mengalir

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. BACA JUGA HASIL KELAS AKADEMI BERBAGI KEMARIN CARA MENULIS BUKU

    BalasHapus
  4. terima kasih sudah mengunjungi blog saya

    BalasHapus
  5. sangat meninspirasi,, semoga bisa memotivasi setiap orang untuk menulis..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb