Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Review

Meneliti Orang-Orang Sesat di Lombok

Dr.Widodo, Dr.Kari dan penulis ketika disebuah rumah makan di Carkranegara Suatu siang pertengahan April lalu, saya ditelpon oleh kawan saya, Fathul Rahman –redaktur muda Harian Lombok Post (Jawa Pos Group). Dia mengabarkan bahwa nama saya diusulkan oleh dia untuk ditemui oleh seorang peneliti perempuan dari Norwegia. Ia mengaku merekomendir karena saya dianggap memiliki perhatian tentang isu-isu agama di NTB. “Namanya Kari, orangnya enak diajak bicara. Dia juga bisa bahasa Indonesia” katanya meyakinkan saya via telpon. Saya mengiyakan saja dan bisa ditemui asalkan ada perjanjian bertemu terlebih dahulu. Mengenai waktu dan tempat menyusul. Tidak ada alasan saya untuk menolak. Apa lagi saya juga sering melakukan wawancara kepada banyak narasumber akan satu masalah yang ingin saya tulis. Selama itu bermanfaat bagi orang, whay not. Lebih-lebih orang yang minta bertemu itu berasal dari belahan bumi yang sangat jauh. Norwegia – bukankah itu udah masuk kawasan Eropa.  Singkat cerit

Akademi Berbagi Lombok Bocorkan Isi Buku Saya

Saya menggunakan baju batik ketika menjelaskan "Menulis Bebas" Minggu (5/5) siang, saya diminta oleh teman-teman Akademi Berbagi (Akber) Lombok untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang menulis. Temanya sudah biasa saya bawa, “Menulis Bebas (Free Writing)”. Tema ini memang tema yang paling saya sukai kalau diminta bicara tentang menulis. Dan saya paling tidak bisa menolak kalau diminta berbagi pengalaman menulis. Asal badan sehat dan ada kesempatan. Oke. Pada kesempatan itu saya ‘dipaksa membocorkan’ isi buku yang sedang saya tulis. Jadi pertemuan itu adalah pertemuan langka, dimana ada seorang penulis yang dipaksa membocorkan isi bukunya. Apakah tidak langka itu namanya he..he..? Dan isinya juga tidak jauh-jauh tentang menulis. Calon buku saya yang ketiga ini saya beri judul, “Sukses Menulis Tanpa Henti –Kiat Praktis Belajar Menulis Bagi Pemula” . Buku ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya menulis selama ini. Baik menulis berita, artikel atau buku. Saya berharap

Pilihan Tempat Menulis Nan Nyaman dan Murah

Diskusi dan menulis bebas berdasarkan pengalaman personal masing-masing Tidak mudah mencari tempat menulis yang nyaman dan murah di Mataram. Kalau tempat nongkrong dan hotspotan sih banyak pilihannya. Tinggal pilih yang mana yang kita suka. Mulai dari tempat yang murah sampai yang mahal. Murah dan mahal yang saya maksud dari harga minum dan makan yang disajikan. Saya beberapa kali keliling Mataram hanya untuk mencari tempat menulis yang dimaksud. Saya butuh tempat yang nyaman dan murah sebagai tempat menumpahkan perasaan, pikiran dan gagasan yang terus menumpuk setiap hari. Tempat menyelesaikan pekerjaan bila malas kekantor atau terganggu oleh hal-hal tehnis bila menulis dirumah. Pilihannya, saya mesti mencari tempat menulis diluar. Kriteria sederhana saya memilih tempat menulis yang nyaman sebagai berikut. Pertama, tersedia kursi dan meja. Bukan dengan duduk lesehan. Saya kalau duduk lesehan (tapang sila ; Sasak) terlalu lama pinggang saya cepat pegal. Kalau sudah pegal,