Langsung ke konten utama

Cerita di Balek Nama

khitanan,cendramata,ceritaanak,mengabadikan,momen,spesial
www.tokosajadahanak.com

Setiap orang yang lahir dimuka bumi ini memegang skenario hidupnya sendiri. Jalan cerita hidupnya terangkai sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia. Dari sekian milyar umat manusia yang hidup dibumi ini, hanya beberapa saja yang menulis atau dituliskan skenario hidupnya. Pada hal dari cerita hidup seseorang kita bisa memetik inspirasi, ibrah dan refleksi yang berharga.

Dalam tradisi kita orang Islam, prosesi pemberian nama, akikah, khitanan bukan semata acara makan-makan tapi sunnah Nabi. Itu lalu menjadi tradisi perekat antar keluarga. Mendekatkan dan merapatkan keluarga yang tinggal berjauhan. Peristiwa itu terjadi hanya sekali seumur hidup. Karenanya perlu diketahui dan dihadari oleh segenap keluarga, sahabat, handai tolan atau siapa pun yang berkenan hadir.

Maka pada momen keluarga yang langka ini, kami ingin kembali memperkenalkan anak kami yang dikhitan, Muhammad Fata Assyatir. Panggilannya Fata. Kini sudah berusia 2,7 tahun. Lahir pada hari Senin, 20 Juni 2011, jam 16.30 Wita di Rumah Bersalin Bidan Wijri, Desa Lenek Kecamatan Aikmel. Pada hari itu lahir 9 orang bayi ditempat itu. Dari 9 orang bayi itu, Fata yang paling besar suara tangisnya, kata bidan yang menangani kelahirannya.

Selaku Muslim, nama Muhammad tentu merujuk kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sosok pembaharu dan pembawa cahaya iman Islam kepada seluruh umat manusia. Kami sekeluarga berharap, anak kami kelak bisa meneladani ahlak junjungan alam Nabi Muhammad SAW selaku manusia pilihan. Bukankah meneladani sifat dan ahlak Nabi menjadi kewajiban bagi semua kaum Muslimin.

Fata Assyatir artinya pemuda jenius. Dari nama itu kami sangat memimpikan dia akan tumbuh sebagai pribadi yang pintar dan jenius. Kehadirannya memberikan manfaat kepada umat, bangsa dan agama. Harapan itu tidak berlebihan mengingat semua orang tua menginginkan buah hatinya punya nama terbaik. Apa lagi nama adalah pemberian pertama orang tua kepada anaknya. Wajar kalau nama yang diberikan adalah nama terbaik dari yang baik. Bukan nama sembarang nama.

Sebelum menemukan nama Muhammad Fata Assyatir, kami sempat berpikir untuk memberinya nama Ester. Ester adalah senyawa kimia yang mudah larut. Senyawa ini dinamai berdasarkan nama penemunya, seorang ilmuan Kristen bernama Ester. Kebetulan juga ibunya mengambil jurusan Kimia di Institut Kejuruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram. Ibunya juga suka dengan senyawa itu. Dari nama Ester, diharapkan menjadi sosok yang supel, komunikatif dan mudah bergaul. Tapi setelah di diskusikan, pilihan akhirnya jatuh pada nama Muhammad Fata Assyatir.




*Tulisan ini juga sudah diterbitkan dalam undangan khitanan anak Bapak Isnaini yang dijadikan cindramata pada tamu undangan.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legit dan Gurih Pelemeng Campur Poteng

Pelemeng dan Poteng, pasangan serasi untuk disantap bersamaan dikala silaturrahmi hari Lebaran SETIAP kampung di Lombok punya jajan khas yang dibuat khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri. Di Desa Aikmel, Lombok Timur misalnya – beberapa hari menjelang lebaran, kaum ibu sudah sibuk menyiapkan beraneka jenis makanan dan jajan yang akan disajikan pada hari istimewa. Di antara jajan yang selalu ada disebut Pelemeng dan Poteng. Bila datang bersilaturrahmi kewarga - Pelemeng dan Poteng yang terdepan untuk disuguhkan. Pelemeng yang terbuat dari ketan rasanya gurih dan kenyal sedangkan Poteng terasa manis dan berair. Saat dimakan, akan bertemu rasa gurih dan manis dimulut. Dua jenis jajan tradisional masyarakat Sasak ini cukup mengenyangkan kalau dimakan.   Pelemeng terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun pisang. Membuat Pelemeng, daun pisang yang dipakai sengaja dipilih yang ukuran diameternya besar dan panjang. Daun pisang dijemur terlebih dahulu sebelum dibentuk supaya ti

Kejadian Mestakung Yang Saya Alami

Taman Bunga, Sembalun, Lombok Timur Bagi sebagian orang, apa yang saya alami ini mungkin hal biasa. Lumrah terjadi, sering kita alami dan pernah dialami oleh banyak orang. Saking biasanya, kita tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi. Kita menganggapnya itu kebetulan. Sedang beruntung saja. Pada hal itu bisa dijelaskan secara ilmiah bagaimana Mestakung bekerja. Belakangan saya baru sadar, ternyata banyak kejadian dalam hidup kita bagian dari Mestakung. Beberapa waktu yang lalu saya jatuh sakit sekitar dua bulan lebih. Badan saya lemas, was-was dan tidak konsentrasi. Setelah itu tiba-tiba badan, pinggang, lutut dan pergelangan tangan ikut-ikutan sakit. Sampai ngilu-ngilu. Selera makan jadi tiba-tiba hilang. Beberapa obat tradisional sudah saya coba tapi hasilnya tidak menunjukkan perubahan. Saya pun memutuskan untuk berobat disebuah rumah sakit swasta di Mataram. Siangnya saya minta kepada adek ipar yang bekerja dirumah sakit tersebut untuk mendaftarkan kedokter bagian da

Buah Bile

Penulis bersama seorang teman dengan latar buah bile dihalaman Hotel Mina Tanjung, Lombok Utara. SUDAH lama tidak melihat pohon bile yang berbuah lebat dan besar. Sekarang pohonnya mulai langka, apa lagi yang berbuah besar seperti ini. Bersyukur bisa melihat lagi pohon ini di Mina Tanjung Hotel, KLU. Buah (buaq, Sasak) pohon ini sering kita pakai bermain dulu waktu kecil dikebun dan disawah. Kadang kita tendang-tendang seperti bola. Pohonnya sering kita pakai membuat gasing. Kalau musim gasing, kita sering keliling sawah dan kebun untuk mencari pohon bile yang ukurannya pas untuk membuat gasing. Kita sampai nekad mencuri pohon milik orang yang tumbuh jadi pagar sawah atau kebun orang demi mendapatkan bahan untuk membuat gasing yang bagus. Pohon atau rantingnya bagus jadi bahan membuat gasing karena seratnya bagus dan tidak ada 'hati' seperti pohon yang lain. Di kampung saya Lombok Timur belum pernah saya lihat atau dengar orang memakan buah bile. Tapi didaerah lain di Lomb