Bertemu dengan sesama penulis dan pecinta buku salah satu cara untuk mencas semangat menulis Artikel ini sudah terbit di Koran SUARA NTB, 9 Juni 2014 Hari Buku Sedunia ( World Book Day ) 2014 yang jatuh pada 23 April sudah berlalu. Walau begitu saya tidak ingin meninggalkan peristiwa itu tanpa meninggalkan sepotong catatan yang berarti akan hari itu. Bukankah sebuah peristiwa akan bermakna kalau kita berhasil memetik pembelajaran dari peristiwa tersebut. Apa lagi kalau peristiwa itu sudah berlangsung lama dan gampang dilupakan orang. Pada tulisan ini saya tidak ingin mengulas kembali sejarah World Book Day tersebut. Sejarah dari peristiwa itu sudah banyak ditulis orang. Saya malah ingin memanfaatkan momentum Hari Buku Sedunia itu untuk memperkenalkan pandangan baru dalam membaca dan menulis yang benar. Saya ingin pembaca memaknai membaca-menulis itu mudah dan menyenangkan bila ingin mendapatkan manfaat maksimal dari aktivitas membaca-menulis. Pandangan itu kita sebut saja ‘
[ Merekam - Mencatat - Membagikan ]