Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Inspirasi

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar

Dengan kekuatan pikirannya orang kreatif menghias piring makan menjadi punya nilai seni.Foto ini saya ambil disebuah loby hotel ketika saya menginap di Bali. BARU-baru ini saya mengalami sebuah kejadian unik yang menyebabkan saya mulai sadar akan kekuatan pikiran. Selama ini bukan saya tidak percaya kekuatan pikiran, namun karena kurang mengenal cara kerjanya sehingga banyak kejadian-kejadian sehari-hari yang saya alami sebagai hal biasa atau terjadi secara kebetulan saja. Namun dua kejadian beberapa hari yang lalu menyebabkan saya semakin percaya dahsyatnya kekuatan pikiran bila kita menggenal dan menggunakannya secara baik. Kejadian pertama, suatu pagi saya minta dibuatkan teh hangat oleh istri. Tak lama, teh yang saya minta pun dibawa masuk oleh istri saya yang saat itu saya sedang berada dikamr tengah tempat kami menonton tv.Saya lalu menyeruput hangatnya teh itu beberapa kali teguk. Setelah itu, teh tersebut saya letakkan diatas sebuah meja. Beberapa saat setelah saya mel

Kisah Tutik Merayu Tuhan Dengan Tulisan

Tutik (Jilbab Warna Orene) dan Habibah SAYA tak inget sudah berapa kali diminta berbagi pengalaman menulis. Mulai dari bentuknya diskusi terbatas hanya beberapa orang, sampai pelatihan menulis yang peserta puluhan orang. Mulai dari tingkatan anak SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Ada juga beberapa guru yang ikut nimbrung ingin tahu bagaimana membiasakan diri menulis. Ada yang waktunya yang hanya beberapa jam, sampai 3-4 hari lamanya. Berbagi pengalaman menulis setingkat SD pernah saya lakukan di SDN 7 Aikmel 2011- dulu namanya SDN 6 Aikmel. Di sekolah ini saya dulu mengenyam pendidikan dasar. Disini saya juga merangsang peseta menulis dengan mengenalkan gaya menulis bebas (personal). Tapi yang selalu saya ingat dan sulit saya lupakan pada pelatihan sederhana yang diadakan oleh teman-teman Ikatan Pelajar Mahasiswa (IPM) Dasan Bagek ini adalah ketika ada seorang gadis tiba-tiba menangis saat saya minta membacakan hasil tulisannya didepan teman-temannya. Kenapa harus menulis mimpi merek

Marketing Inspiratif Bos Sido Muncul

Irwan Hidayat, berpose diantara bajaj yang pernah dipakai Jokowi-JK. (sumber foto : berita satu) BEBERAPA waktu lalu media massa ramai memberitakan tindakan Irwan Hidayat yang memborong bajaj yang dikendarai oleh Joko Widodo–Jusuf Kalla untuk mendaftar menjadi Capres-cawapres ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta. Berbeda dengan pasangan Prabowo-Hatta yang datang ke KPU mengendarai mobil mewah beratap terbuka, Jokowi-JK sengaja menggunakan bajaj. Mereka ingin mengesankan karakter mereka yang merakyat dan dekat dengan rakyat. Bos jamu Sido Muncul itu membeli dua bajaj itu dengan harga 240 juta. Satu bajaj dibeli dengan harga 120 juta. Tadinya pemilik bajaj tersebut sebenarnya tidak mau diberi uang. Ia mau dibelikan bajaj yang sama jenisnya. Tapi Irwan Hidayat tetap memberinya uang masing-masing 20 juta sebagai tips. Total dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan dua bajaj tersebut seharga 280 juta. Pemilik bajaj yang beruntung dipakai Jokowi bernama Pak Rahmat. Pemilik b

Menulis Teman

Foto setelah launcing buku pertama LPM RO'YUNA IAIN Mataram. Sekarang tentu wajah dan gaya mereka sudah beda. Tiba-tiba saya kepingin sekali menulis teman . Di pikiran saya tiba-tiba terlintas pikiran itu. Pikiran itu pun tidak segera saya eksekusi. Saya sengaja mengeraminya beberapa hari. Saya ingin menguji, apakah itu ide menarek untuk ditulis. Kalau itu menarek, apakah saya memang siap untuk menulisnya ?. Beberapa hari setelah pikiran itu muncul, ia tidak mau beranjak dari benak saya. Itu pertanda, ide itu tidak buruk untuk dicoba. Saya memang biasa menguji ide saya dengan cara begitu. Kalau ada ide manerek untuk ditulis, biasanya saya simpan beberapa hari. Selain untu menguji ide itu, saya memiliki kesempatan untuk mengumpulkan bahan, argumentasi dan menemukan sudut pandang yang nanti akan saya tonjolkan. Kalau langsung ditulis, tidak jauh bedanya dengan status-status dimedia sosial yang ditulis ketika pikiran itu terlintas dibenak kita. Tulisan seperti itu memang dibuat

Menyerap Energi Menulis dari Albertine Endah

Sumber foto : http://sittyasiah.wordpress.com MINGGU (8/6) sore itu saya merasa sangat beruntung menunda waktu pulang kerumah. Ketika akan berangkat pulang, mata saya tertuju ke tv layar datar yang terletak tidak jauh dari tempat duduk saya. Dilayar Metro tv diumumkan sebentar lagi akan ditayangkan ada acara TeaTIME with Desy Anwar tentang Albertine Endah, “Menulis dengan Hati” . Saya pikir ini lah acara yang saya tunggu-tunggu. Setelah menunggu beberapa saat, acara yang saya nanti akhirnya tayang. Dimulai dengan kemunculan Desy Anwar selaku pembawa acara yang sedang berada disebuah ruangan yang sekelilingnya penuh dengan buku tersusun secara rapi dirak. Disana diletakkan meja dan kursi tempat duduk santai sambail membaca buku. Sesaat kemudian muncullah tamu acara tersebut, Albertine Endah, seorang penulis novel dan biografi sukses. Saya penasaran ingin tahu bagaimana perjalanan seorang Albertine Endah menapaki tangga sukses menjadi penulis. Setiap orang pasti memiliki pengalaman, tan

Rahasia Bloger Produktif Menulis Setiap Hari

Beberapa orang bloger berkumpul disebuat hotspot di Mataram SETELAH internet lahir dimuka bumi, lahir juga media sosial. Salah satu media sosial itu disebut blog. Penggunanya disebut bloger. Selaku ‘anak sah’ dari internet, blog terbukti efektif menjadi alat publishing, sharing dan conecting . Tiga fungsi itu kini mulai dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat untuk berbagai kepentingan. Maka bermunculan lah bloger-bloger yang sangat produktif menulis. Terkait dengan itu saya tertarek untuk membuka rahasia bloger produktif menulis setiap hari. Setelah beberapa tahun menulis diblog, saya mulai tahu dan kenal beberapa orang bloger yang bisa dikatakan sangat produktif menulis. Sebut saja diantaranya, Yusran Darmawan , Trinity , Raditya Dika dan lain-lain. Mereka menulis setiap hari dengan berbagai tema dan isu. Mulai dari masalah pribadi yang sifatnya remeh temeh sampai isu publik yang ramai diperbincangkan orang. Pada hal tidak sedikit diantara bloger itu sebelumnya jarang bahkan tid

Ketika Saya Masuk Koran Lagi

Kliping Koran Lombok Post yang menulis saya. Tak pernah terpikir, tiba-tiba wartawan muda Lombok Post , Sirtupillaili mengubungi saya. Ia langsung mengutarakan maksudnya untuk mengangkat saya sebagai orang muda yang berkarya. Permintaannya itu saya ia kan saja, toh kita sudah lama juga saling kenal. Saat itu saya memang sedang memperbaharui isi blog saya dengan beberapa tulisan baru. Tulisan itu diberi judul Mengenal Mereka “Yang Muda Yang Berkarya" –Ungkapkan Fakta dan Pesan Moral Melalui Tulisan . Terbit di Lombok Post, Rabu, 26 Maret 2014. Belakangan setelah tulisan tentang saya dan tiga orang sosok ‘dinaikkan’ secara berturut selama 4 hari, saya baru mengerti ternyata orang muda yang dimaksud adalah anak muda yang telah menulis (menerbitkan) buku. Karya berbentuk buku bukan karya dalam bentuk yang lebih luas. Setelah membaca liputan itu saya menjadi tahu ternyata sudah banyak anak muda NTB yang telah menerbitkan buku. Bagi saya ini pertanda positif bagi bangkitnya budaya

Mengabadikan Momen Hidup dengan Cerita Tertulis

Pasangan penganten yang saya buatkan cerita cinta mereka. Sangat banyak momen-momen spesial dalam hidup kita yang luput diabadikan. Kalau pun ada, baru sebatas foto, bingkai atau status saja. Sangat jarang ada orang yang mengabadikan kisah hidupnya dalam bentuk tulisan yang dicetak dan ditulis secara bercerita. Kalau pun ada, biasanya itu setelah mereka terkenal, kaya dan berpengaruh. Kalau saja kisah hidup diabadikan sejak awal dalam bentuk tulisan atau cerita, maka akan bisa dibaca oleh sekian banyak orang. Dengan demikian, orang bukan hanya sekedar tahu, kenal tapi juga akan memahami siapa dan bagaimana kiprah kita secara lebih luas. Termasuk apa yang ingin kita raih dalam hidup ini. Pada hal semua orang itu punya cerita hidup yang unik dan berbeda. Keunikan hidup bukan hanya milik orang besar, terkenal, kaya, pejabat atau pahlawan tapi milik semua orang. Entah rakyat biasa atau penguasa, maka semua orang layak ditulis. Untuk itu inspirasi hidup, nilai dan perjuangan hidup bisa

Produktif Beternak Ide Setiap Hari

http://nedaeroplanet.blogspot.com/2012/12/mind-map.html Sadar atau tidak, setiap hari kita memproduksi dan beternak ide . Ide baru datang silih berganti. Ide datang tidak mengenal waktu dan tempat. Tiba-tiba muncul dan hilang. Dan manusialah satu-satunya mahluk Tuhan yang diberikan kemampuan untuk memproduksi ide setiap hari. Cuman kelemahan saya sering kali produktivitas beternak ide itu tidak sebanding dengan kemampuan saya dalam mewujudkan ide tersebut dalam bentuk yang lebih kongkrit dan nyata. Salah satu bentuknya melalui tulisan yang bisa dilihat, dibaca dan dirasakan. Sering kali saya hanya sampai pada tahap memikirkan bukan mewujudkan. Coba kita perhatikan diberbagai forum diskusi, dialog, seminar dan lain-lain, semua orang bisa melontar ide, kritik dan saran. Hampir tidak ada orang yang tidak berani menyampaikan atau melontarkan idenya kepada orang lain. Tapi lagi-lagi, setelah dilontarkan kemudian selesai sampai disitu. Artinya, produktivitas kita memproduksi tidak se

Supaya Masa Depan Tidak Terbunuh

Suatu malam saya di-SMS oleh seorang teman. Ia minta ditemani menginap di sebuah hotel di Mataram, NTB. Setelah salat isya saya pun bergegas menemuinya dengan diantar oleh seorang teman. Begitu sampai di hotel, kami bertiga langsung menuju ruang makan. Usai makan malam, kami mengobrol berbagai hal. Setelah cukup, saya pun mengantar teman yang mengantar tersebut sampai gerbang masuk hotel untuk pulang. “Tumben saya masuk hotel,” katanya spontan. Saya tersenyum mendengar celetukannya. Sebuah ungkapan yang jujur dan polos. “Nanti kapan-kapan saya ajak ente nginep di hotel, ya?” ucap saya kepadanya di halaman lobi hotel. Di kamar, sambil nonton TV, kami kembali mengobrol ngalor-ngidul. Obrolan tambah seru dengan datangnya seorang teman yang asyik diajak ngobrol berbagai hal, dari masalah perempuan proyek, sampai politik. Pembicaraan kami nyambung terus bak lintasan kereta api. Tepat tengah malam, disalah satu TV swasta muncul film action Barat yang seru. Sayang saya tidak sempat melih

Di Tolak Setiap Hari Untuk Sukses

Tahukah anda pekerjaan apa yang mengalami penolakan setiap hari? Tahukah anda pekerjaan apa yang pegawainya menganggap penolakan sebagai hal biasa setiap hari. Bahkan penolakan sudah menjadi makanan sehari-hari. Uniknya, pekerjaan yang penuh dengan penolakan itu justru memberikan peluang gaji dan bonus yang sangat besar. Dalam hidup siapa yang mau ditolak ? Hanya orang-orang aneh dan keras kepala yang bersedia ditolak setiap hari. Selaku mahluk aneh bin langka, tentu model manusia macam ini tidak banyak. Stock-nya sedikit. Bukankah hukum pasar masih berlaku, kalau stock sedikit lalu permintaan banyak, maka harganya akan mahal. Untuk mendapatkan gaji, honor atau pendapatan yang besar hukum pasar tetap berlaku. Siapa yang bersedia ditolak setiap hari, dia lah yang akan mendapatkan pendapatan besar. Siapa yang tidak mudah menyerah dan putus asa yang akan mendapatkan komisi rutin setiap minggu, bulan atau tahunan. Resikonya ditolak, diabaikan, dicuekkan inilah yang menyebabkan pek

Bonus (asuransi) Pertama, Ibarat Cinta Pertama (2)

ilustrasi by northstartravelmedia.com Satu minggu kemudian honor saya dikirim via rekening. Saat itu honor satu opini Rp.125.000. Walau nilainya tidak besar, girangnya bukan main. Saya ingat, biaya mentraktir teman-teman makan soto itu melebihi honor yang saya terima dari Bali Post. Itu artinya, saya nombok. Hal itu masih sering saya ceritakan kepada teman-teman khususnya ketika memberikan pelatihan menulis yang pesertanya butuh motivasi untuk menulis. Kepada adek-adek siswa dan mahasiswa, cerita itu sering saya bagi-bagi. Bukan besarnya yang patut dibanggakan tapi kisahnya dan untuk apa honor itu dipergunakan. Sama halnya ketika orang sering menceritakan cinta pertama atau pacar pertamanya. Setiap orang pasti memiliki cerita dan pengalaman yang berbeda-beda akan cinta atau pacar pertamanya. Ada yang berakhir romantis, tidak sedikit yang berujung tragis. Dalam urusan ini saya tentu berharap akan mendapatkan pengalaman dan pendapatan yang sangat romantis. Do’akan ya sobat. P

Bonus (asuransi) Pertama, Ibarat Cinta Pertama (1)

http://www.mrsjanuary.com/ Dua minggu lalu apa yang saya tunggu akhirnya cair. Bonus saya mengajak orang untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk membeli asuransi jiwa akhirnya datang. Nilainya lumayan, lebih dari cukup untuk membayar premi tiga bulan kedepan. Dengan bonus itu, saya tidak perlu lagi mengalokasikan dana khusus untuk membayar premi. Dia (asuransi) sudah bisa membayar dirinya sendiri. Ibarat membeli ayam – tidak lama diasuh, ayam tersebut sudah melahirkan ayam. Anak ayam itu dijual, modal membeli induknya langsung balek kandang. “Eh salah, maksud saya balek kantong”. Saya mendapatkan bonus itu bukan dengan cara memaksa atau memberi janji-janji palsu. Saya berusaha memberikan informasi yang benar dan perlu nasabah dengar. Kalau mereka sadar untuk menabung, menginvestasikan dan memproteksi diri menggunakan pendapatannya-tentu mereka tidak perlu berpikir lama-lama untuk membeli. Prinsip asuransi yang benar itu menawarkan manfaat kepada nasabahnya. Bukan mengelabuhi da